PULANG TUK MELUPAKANNYA
Wahai
sang semesta alam?
Kenapa
hatiku amat lelah?
Tak
sanggung menopang perlakuannya
Dulu…
Tak
pernah sebegininya
Kenapa
ia hanya singgah tuk menerlelapkanku?
Saat
pasir putih terlelap…
Ia
pun juga terlelap
Saat
terbangun, ia pun terbangun
Tak
seperti dulu, yang hatinya hanya untukku
Tanpa
membuka pintu lagi tuk sanggah di hatinya
Mungkin…
Semesta
berkata lain
Ia
bukan untukku, jika ia tetap untukku?
Mungkin
daku hanyalah butiran-butiran kalbu, saat ia butuhkan tuk menjadi bayangannya
Yang
pada akhirnya daku harus pulang tuk melupakannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar