Kamis, 22 Juli 2021

Agama Butuh Filsafat

 Apasih Filsafat itu?.....


Filsafat adalah menyikapi sesuatu dengan pemikiran untuk mencari suatu kebenaran, untuk tahu filsafat seseorang harus belajar dahulu apa itu filsafat dan bagaimana pengaplikasiannya dalam berpikir. Kemudian sebagai manusia yang masing-masing menganut agama harus menyikapi agama dengan filsafat untuk mencari kebenarannya agar tidak tersesat saat diarahkan ke hal-hal yang tidak baik oleh orang yang  tidak baik, jadi dapat dikatakan bahwa filsafat itu berperan penting dalam kehidupan apalagi kehidupan beragama.


Lalu bagaimana yang dikatakan dengan "Agama Butuh Filsafat"?


(Sumber : youtube//channel.sinau filsafat)

Dikatakan agama butuh filsafat karena bantuannya filsafat pada islam, yaitu dengan filsafat orang bisa merumuskan praksis Agama secara kontekstual. Kontekstual sendiri artinya adalah berhubungan. Filsafat membantu melakukan kontekstualisasi untuk menyesuaikan ideal-ideal Agama dengan realitas kekinian masa ini. Jadi, tafsir dan takwil itu merupakan aktifitas-aktifitas filosofis yang isinya menderifasikan, menarik, dan mengistimatkan isinya ajaran Agama agar bisa dipraktikan secara nyata. Itulah bantuannya filsafat dalam Agama, karena kalau tidak ada aktifitas tafsir dan takwil mungkin islam sudah hilang sejak lama bahkan masuk museum. Tetapi dengan masuknya tradisi berpikir yang filosofis maka dinamika keilmuan islam masih berjalan hingga saat ini. Selain itu, filsafat berguna untuk refleksi diri, kontemplasi, membaca diri, membaca alam, membaca Tuhan melahirkan teologi.

Bisa dikatakan jika manusia anti dengan filsafat berarti anti dengan pemikiran, karena kalau anti pemikiran kita tidak bisa masuk islam secara benar. Sehingga konklusinya berarti Agama termasuk islam itu butuh filsafat. Terkadang ada yang membuat orang trauma atau susah membedakan antara filsafat sebagai metode dengan filsafat sebagai produk. Filsafat sebagai produk itu sifatnya historiskasuistik, sementara filsafat sebagai metode itu sifatnya ideal epistimologis metodologis. Tidak ada dan seharusnya tidak boleh seorang muslim anti akal. Karena dasar-dasar ajaran Agama semuanya dirumuskan compatible dengan dengan akal, jadi ada wahyu yang diam dan wahyu yang bunyi. Wahyu yang ada bunyinya merupakan Al-Qur’an, sedangkan wahyu yang dikepala kita wahyu alam semesta yang kita sebut ayat kaumniyah karena tidak ada bunyinya namun bisa kita baca. Itulah mengapa dikatakan Agama butuh filsafat.


Semoga bermanfaat:)

Sumber : Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag.







Tidak ada komentar:

 AGAMA JANGAN DISANGKUT PAUTKAN SAMA KEHIDUPAN? Benarkah seperti itu bestie? Bagaimana islam memandang pendapat ini? _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Mas...